Gerombolan yang berafiliasi dengan Taliban bernama Jundul Hafsa menembak mati sepuluh orang pendaki gunung di Nanga Parbat, pegunungan Himalaya barat. Menurut pejabat setempat, Minggu (23/6), korban yang tewas adalah sembilan turis asing, termasuk warga Amerika Serikat, dan satu pemandu warga Pakistan.
Para pendaki yang tewas itu adalah dua warga Tiongkok, satu warga Nepal, satu warga AS keturunan Tiongkok, dan satu pemandu warga Nepal. Sementara itu lima korban tewas lainnya adalah dua warga Ukraina, dua warga Slovakia dan satu warga Lithuania. Kesemuanya adalah turis-turis asing bagian dari sebuah ekspedisi perjalanan Nanga Parbat, berada pada ketinggian 26.660 kaki, adalah puncak gunung kesembilan tertinggi di dunia.
Pihak Taliban sendiri telah mengatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas pembunuhan itu, yang menyebut bahwa hal itu dilakukan sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak Amerika di wilayah Taliban, yang menewaskan wakil pemimpin Taliban, Wali ur Rehman, pada 29 Mei.
Serangan itu sendiri dilakukan di daerah terpencil Gilgit Baltistan, bagian indah, pegunungan utara Pakistan. Di tempat itu, serangan terhadap orang asing sangat jarang dalam beberapa tahun terakhir, walaupun sudah ada kekerasan sektarian sporadis. Peristiwa penembakan terjadi saat sejumlah pria bersenjata mengenakan seragam militer menyerbu ke kamp pendaki gunung pada Minggu, sekitar jam 1 pagi.
Polisi setempat mengatakan bahwa ada sekitar belasan penyerang. Salah satu pendaki Tiongkok yang terluka dalam serangan itu kemudian diselamatkan. Kini pihak keamanan Pakistan terus menyoroti meningkatnya jangkauan militan Islam bahkan daerah terpencil.
Baca Juga Artikel Lainnya
Sumber : Berbagai Sumber - Jawaban.com